Secara historis, Kepulauan Riau dikenal sebagai salah satu pusat pemerintahan, pusat pengetahuan, perdagangan dan pusat peradaban Melayu yang terjadi pada zaman kesultanan Riau Lingga. Hingga awal kemerdekaan hingga tahun 1960-an, Kepulauan Riau adalah daerah yang makmur. Pada masa itu Kepulauan Riau dikenang dengan "zaman dolar". Dua masa tersebut menjadi bukti sejarah yang menunjukkan bahwa Kepulauan Riau pernah maju dengan kehidupan masyarakat yang makmur. Saat ini, kondisi dan tantangan yang dihadapi Provinsi Kepulauan Riau sangatlah besar. Kondisi ini diperparah dengan pandemi Covid-19 yang memberikan dampak cukup besar terhadap berbagai sektor termasuk sektor perekonomian yang di tahun 2020 mencapai angka negatif. Hal ini juga berdampak pada naiknya tingkat kemiskinan dan pengangguran serta melemahnya penggerak perekonomian dan kesehatan masyarakat. Oleh karena itu, pemajuan terhadap kemakmuran masyarakat menjadi suatu cita-cita penting yang harus diwujudkan saat ini.

           Selain itu, Kepulauan Riau yang berada di Selat Malaka dan berbatasan langsung dengan Singapura, Malaysia, Vietnam, dan Kamboja merupakan salah satu jalur perdagangan terpadat di dunia. Posisi ini menempatkan Kepulauan Riau pada posisi strategis dalam perdagangan dunia. Kondisi ini tentu saja menjadi tantangan tersendiri bagi Kepulauan Riau. Kesiapan pemerintah, masyarakat, dan dunia usaha untuk menjawab tantangan tersebut menjadi pilar penting yang harus dibenahi dan ditingkatkan untuk mampu membuat Provinsi Kepulauan Riau bersaing tidak hanya pada level nasional tetapi juga internasional. Disisi lain, letak Kepulauan Riau yang strategis tersebut tidak hanya menuntut agar Provinsi Kepulauan Riau mampu bersaing tetapi juga munculnya potensi ancaman terhadap masuknya kehidupan budaya global di dalam masyarakat. Budaya global yang masuk dalam kehidupan bermasyarakat tentu akan mereduksi nilai-nilai agama dan budaya yang selama ini menjadi karakter dan pilar penting dalam perekat kehidupan masyarakat Kepulauan Riau. Berdasarkan cita-cita besar untuk membawa kembali Kepulauan Riau untuk mencapai hal yang pernah dicapai pada kedua masa tersebut dan untuk menjawab tantangan yang saat ini dihadapi maka visi dari Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah Provinsi Kepulauan Riau untuk periode 2021–2026 yaitu:

“Terwujudnya Kepulauan Riau yang Makmur, Berdaya Saing, dan Berbudaya”

              Visi Provinsi Kepulauan Riau tersebut selanjutnya dapat dimaknai sebagai berikut: Makmur: Kehidupan masyarakat Kepulauan Riau yang lebih layak dan sejahtera. Berdaya Saing: Terwujudnya masyarakat yang sehat, birokrasi pemerintahan dan dunia usaha yang lebih mampu bersaing dan unggul di tingkat regional dan internasional. Berbudaya: Terwujudnya penyelenggaraan pemerintahan, kegiatan pembangunan dan aktivitas masyarakat Kepulauan Riau yang lebih berpegang pada nilai-nilai agama, budaya Melayu dan budaya Nasional.

Dalam rangka mewujudkan visi tersebut maka ditetapkan 5 misi pembangunan jangka menengah Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2021 - 2026, yaitu:

1.  Percepatan Peningkatan Pertumbuhan Ekonomi Berbasis Maritim, Berwawasan Lingkungan dan Keunggulan Wilayah Untuk Peningkatan

     Kemakmuran Masyarakat.

2.  Mewujudkan Kualitas Sumber Daya Manusia yang Berkualitas, Sehat, dan Berdaya Saing dengan Berbasis Iman dan Taqwa.

3.  Melaksanakan Tata Kelola Pemerintahan yang Bersih, Terbuka, dan Berorientasi Pelayanan.

4.  Mengembangkan dan Melestarikan Budaya Melayu dan Nasional Dalam Mendukung Pembangunan Berkelanjutan.

5.  Mempercepat Pembangunan Infrastruktur Antar Pulau guna Pengintegrasian dan Percepatan Pembangunan Kawasan Pesisir.


Dokumen RPJMD Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2021 - 2026  lihat